Alat ini sebagian besar dikenal dan familiar untuk kalangan yang bergelut di rumah sakit, terutama dokter, ners, serta insiyur biomedis, namun untuk masyarakat umum di Indonesia, sebagian besar tidak mengetahui bahkan tidak pernah mendengar istilah tersebut.
Defibrilator merupakan suatu alat yang sering disebut oleh masyarakat umum sebagai alat kejut jantung, definisi secara lebih ilmiah dari defibrilator adalah perangkat yang mengembalikan detak jantung normal dengan mengirimkan kejutan listrik atau shock ke jantung. Alat ini digunakan untuk memperbaiki irama jantung ventrikel takikardi (pulseless ventricular tachycardia) dan fibrilasi ventrikel (ventricular fibrillation) pada pasien yang mengalami henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest).
Henti jantung menadadak (sudden cardiac arrest) merupakan kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba yang mengakibatkan hilangnya kesadaran/pingsan serta nafas yang terhenti. Kondisi ini terjadi karena adanya malfungsi atau gangguan kelistrikan jantung yang mengakibatkan pompa jantung berhenti bekerja, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh ikut terhenti, terutama ke organ vital yakni otak.
Henti jantung mendadak dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel otak secara permanen dikarenakan tidak mendapatkan aliran darah yang mengandung oksigen untuk kebutuhan kinerja sel sehingga bisa berakhir menjadi kematian.
Untuk mengembalikan kinerja jantung yang mengalami kasus tersebut dibutuhkan pemberian tindakan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau dikenal juga dengan istilah Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan pemberian kejutan listrik defibrilasi atau shock menggunakan alat defibrilator, karena dalam waktu 4-6 menit akan terjadi kerusakan otak permanen apabila kedua tindakan tersebut tidak dilakukan dengan segera.
Berdasarkan data statistik, 70%-80% kasus henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) berada di luar rumah sakit, sehingga keterampilan atau skill tentang CPR atau RJP dan cara menggunakan alat defibrilator sangat penting untuk semua kalangan, baik anak-anak SD, remaja, orang tua maupun lansia, Oleh karena itu pelatihan CPR (training CPR) bersamaan dengan training menggunakan alat AED adalah hal yang wajib dipelajari oleh semua kalangan.
Para insiyur biomedis (biomedical engineer) telah mengembangkan perangkat defibrilator yang cocok digunakan oleh masyarakat umum. Perangkat defibrilator ini dikenal dengan Automated External Defibrillator (AED) yakni alat defibrilator otomatis yang bisa digunakan oleh publik yang tidak memiliki latar belakang keilmuan medis/kesehatan. Sehingga bila kerabat terdekat di rumah atau rekan kerja di kantor mengalami henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest), orang yang menyaksikan atau berada disekitar korban bisa memberikan bantuan CPR dan kejutan listrik dari alat AED.
PT. Kurnia Teknologi Indonesia sebagai distributor ZOLL AED resmi (authorized distributor) di Indonesia menjual AED berkualitas dengan harga terjangkau serta bergaransi resmi untuk semua kalangan, baik penggunaan pribadi di rumah, untuk hotel, pusat perbelanjaan (mall), bandara/pelabuhan, perusahaan/perkantoran, sekolah/universitas, industi tambang, industri migas, dinas pemadam kebakaran (damkar), pusat olahraga, fitness center, gym center, lapangan golf, maupun sarana publik seperti MRT, LRT dan KRL.
Untuk info lebih lanjut mengenai salah satu produk unggulan dari PT. Kurnia Teknologi Indonesia yakni ZOLL AED Plus hubungi kami di email berikut info@kurniateknologi.com atau hubungi kami via telpon 021-658-38111, WhatsApp 0811-8111-703 untuk meminta penawaran harga (quotation).